Ikan Purba yang masih hidup

Tak Hanya Arapaima, Inilah Ikan Purba yang Masih Hidup

Posted on

Beberapa ikan purba yang masih hidup hingga saat ini merupakan spesies yang telah bertahan selama jutaan tahun dan sering disebut sebagai fosil hidup.

Disebut ikan purba karena mereka memiliki karakteristik yang sangat tua dari segi evolusi, yang menunjukkan sedikit perubahan fisik atau biologis selama jutaan tahun.

Istilah ini sering digunakan untuk spesies yang dianggap sebagai hewan yang memiliki bentuk atau struktur tubuh yang hampir tidak berubah sejak zaman prasejarah.

Ikan Purba yang Masih Hidup

Berikut adalah ulasan mengenai ikan-ikan purba yang masih hidup hingga kini:

1. Coelacanth (Latimeria sp.)

Coelacanth menjadi penemuan mengejutkan di Afrika Selatan pada tahun 1938. Ikan yang sempat dianggap punah selama 66 juta tahun ini kini hanya ditemukan dalam jumlah beberapa ratus individu.

Mereka terbagi dalam dua spesies utama, yaitu Latimeria chalumnae di Afrika Timur dan Latimeria menadoensis di Sulawesi, Indonesia.

Dengan sirip lobus yang menyerupai kaki primitif, ikan ini diyakini memiliki hubungan dengan nenek moyang hewan darat.

2. Ikan Gars

Ikan gars (keluarga Lepisosteidae) adalah salah satu ikan purba yang telah ada sejak sekitar 150 juta tahun lalu, pada masa Jurassic. Ikan ini hidup di perairan tawar dan payau di Amerika Utara, khususnya di sungai, rawa, dan danau dengan air yang tenang.

Beberapa spesies dapat bertahan di lingkungan ekstrem yang tidak mendukung ikan lain. Mereka ditemukan di wilayah seperti Sungai Mississippi, Teluk Meksiko, dan sungai-sungai di Amerika Tengah.

Fosil ikan gars ditemukan di lapisan batuan yang berasal dari zaman Jurassic, menunjukkan bahwa mereka telah ada selama lebih dari 150 juta tahun.

Mereka dianggap salah satu ikan tertua yang masih hidup hingga sekarang, dengan struktur tubuh yang hampir tidak berubah sejak zaman itu.

Baca juga: 9 Hewan dengan Refleks Tercepat di Dunia

3. Sturgeon

Sturgeon, sumber kaviar yang terkenal, memiliki sejarah evolusi lebih dari 200 juta tahun. Dikenal sejak zaman kuno, beberapa spesiesnya kini berada dalam kondisi kritis dengan populasi yang berkurang hingga kurang dari ribuan individu.

Sebagai salah satu ikan terbesar di dunia air tawar, keberadaan mereka terus menghadapi ancaman akibat eksploitasi manusia.

4. Polypterus

Di Afrika, ikan Polypterus yang sering dijuluki “ikan naga” menunjukkan kemampuan adaptasi luar biasa.

Dikenal sejak abad ke-19, ikan ini memiliki kemampuan bernapas udara yang memungkinkannya bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah.

Meski populasinya umum di Afrika, data spesifik mengenai jumlah individu sulit diperoleh.

5. Hiu Goblin

Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni) adalah salah satu spesies hiu yang disebut ikan purba karena memiliki bentuk fisik yang sangat primitif dan sedikit berubah sejak zaman prasejarah.

Spesies ini diperkirakan telah ada sejak sekitar 125 juta tahun lalu, pada era Kapur (Cretaceous). Hiu ini hidup di laut dalam, yang menjadi salah satu alasan mengapa bentuk dan perilakunya bertahan tanpa banyak perubahan evolusi.

Hiu Goblin ditemukan di laut dalam, biasanya pada kedalaman 200–1.200 meter, meskipun ada laporan penemuan di kedalaman hingga 1.300 meter.

6. Lungfish

Ikan lungfish, yang mampu bernapas menggunakan paru-paru, dikenal sejak abad ke-19. Mereka tersebar di Afrika, Amerika Selatan, dan Australia dengan populasi yang stabil tergantung pada habitatnya. Kemampuan unik mereka memungkinkan bertahan di kondisi ekstrem yang tidak dapat dihadapi ikan lain.

7. Arapaima Gigas

Arapaima, raksasa dari Amazon, diakui oleh sains pada abad ke-19. Meski bukan ikan purba sejati, arapaima memiliki karakteristik primitif seperti kemampuan bernapas udara dan ukuran yang sangat besar. Sayangnya, ikan ini terancam di alam liar akibat eksploitasi, sementara data pasti mengenai populasinya belum tersedia.

Keberadaan ikan-ikan purba ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam menghadapi perubahan lingkungan. Namun, ancaman akibat aktivitas manusia membuat banyak spesies ini berada di ambang kepunahan. Upaya konservasi diperlukan untuk melestarikan keajaiban evolusi ini bagi generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *